Tuesday, June 30, 2015

Misteri pembunuhan Elisa Lam

Salah novel yang paling aku sukai adalah novel criminal, pembunuhan, thriller dan sejenisnya. Bukan sadisme nya , aku benci sadisme, tapi aku suka bagaimana pembunuhan itu terjadi. Cara pembunuhan, motif dan penghilanagn jejak oleh pembunuh, sampai bagaiman seorang detektif handal seperti Poirot or Conan Edogawa bisa memecahkannya.
Makanya, favoritku adalah Agatha Christie dan komik Conan. He..he..he..

Dalam dunia nyata, aku juga selalu mengikuti pembunuhan atau konspirasi yang pelik, walaupun kadang sebel sendiri karena polisi tidak bisa mengungkap. Belum pernah sih mengalami kejadian pembunuhan beneran di sekitar aku, jangan deh takut.

Saat ini, ada 2 pembunuhan belum terungkap yang lagi menarik perhatianku. Salah satunya adalah pembunuhan yang menimpa seorang Gadis 21 tahun Elisa Lam di Los Angeles  awal tahun 2013 ( sdh lama sih) dan yang lain adalah kasus pembunuhan Aksyena Ahad Dori Maret 2015 silam.

Kali ini aku mau bahas Elisa Lam dulu ya.

Elisa Lam adalah mahasiswi University of British Columbia, Canada. Usianya 21 tahun dan pergi jalan jalan seorang diri pada tanggal 26 january 2013, menginap di Hotel Cecil, Los Angeles. Kemabali ke masa lalu, Hotel Cecil ini terkenal dengan hotel yang mempunya sejarah kelam. Tahun 1927, seorang pembunuh berantai tinggal di hotel itu dan melaksanakan aksinya di hotel itu itu juga.


Pada awal February 2013, orang tua Elisa melaporkan bahwa anaknya hilang kontak dengan mereka. Maka polisi LA, segera mulai melakukan pencarian. Mereka segera menyebar foto Elisa, berikut rekaman CCTV (yg saat ini sangat populer krn keanehan sikap Elisa saat terekam kamera) kepada masyarakat luas, agar bisa melapor kepada pihak yang berwajib jika mengetahui sesuatu tentang Elisa.

Berikut videonya:

Hasil penyelidikan, diketahui bahwa seseorang di hotel melihat Elisa terakhir pada tanggal 31 January 2013. Penyelidikan itu tidak berkembang sampai pada suatu hari, beberapa tamu hotel complain karena air hotel yang bau anyir, hitam dan ada belatungnya hiiiiiiiii.
akhirnya petugas hotel memeriksa tangki air hotel di lantai paling atas dan ditemukanlah sosok mayat perempuan dalam tangki tersebut yang akhirnya teridentifikasi sebagai Elisa Lam.




di tempat inilah mayat Elisa Lam ditemukan.

Setelah beberapa bulan, polisi menutup perkara ini dengan kesimpulan tenggelam karena kecelakaan yang dipicu oleh  penyakit Bipolar Disorder korban yang berperan dalam kecelakaan ini kalau tidak ingin disebut bunuh diri.

Puas???? sama sekali tidak. Terlalu banyak pertanyaan yang tidak dijawab atau diabaikan oleh polisi. terlalu banyak fakta dan bahkan rekaman2 CCTV, bagaiman Elisa sampai ke atas yang tidak dipublikasi atau di tampilkan ke publik oleh polisi. Dan yang aneh lagi, bagaimana polisi bisa menyatakan kalau Elisa Lam mempunyai penyakit Bipolar Disorder, sedangkan orang tuanya menolak mentah2 kalau anaknya mempunyai gangguan jiwa seperti itu. Yang aneh, lagi, pada awal penemuan mayat Elisa, dinyatakan kalau mayat itu telanjang, tapi kemudian, fakta itu dikaburkan dan tidak pernah diungkit lagi. padahal fakta ini merupakan fakta yang sangat penting untuk pertimbangan apakah korban dibunuh atau bunuh diri.

OK, mari kita bahas satu persatu.

Pertama soal video Elisa Lam didalam lift. Video ini sangat terkenal. Ratusan orang memberi komen komen yang berbeda tentang ini. Tidak sedikit yang menguhubungkannya dengan hantu dan dunia mistis lainnya sehubungan dengan track record yang kelam mengenai hotel ini.

Aku sendiri punya pendapat lain. Regardless Elisa punya penyakit Bipolar disorder atau tidak, Aku pikir tingkah laku Elisa di lift masih cukup wajar, tapi sedang waspada terhadap sesuatu.

Pada saat awal masuk lift, dia terlihat wajar.yg tidak wajar adalah kenapa dia memencet hampir semua nomor? Itu menunjukkan bahwa dia sedang waspada. Karena salah satu procedure dalam lift jika seorang diri adalah memencet semua nomer, sehinggal kalau ada tindakan kejahatan dalam lift, lift akan terbuka di setiap lantai dan memungkinkan korban untuk minta tolong.
Jadi, Elisa memang dalam keadaan waspada. Kemungkinana besar, dia sudah mengalami beberapa kejadian aneh selama di hotel itu, tapi belum jelas, tidak terlihat, sehingga tidak ada yang bisa dilaporkan. Khas pembunuh berantai yang menakuti mangsanya.
Jika kita lihat di video itu, sesaat setelah Elisa memencet semua  nomer, pintu lift akan tertutup. gerakan pintunya jelas sekali terlihat, tetapi tertahan, karena pastinya ada seseorang atau sesuatu yang menahannya. Dari situlah ketegangan Elisa dimulai. Dia terlihat ketakutan, celingukan dan bermacam2 sikap aneh yang tidak aku mengerti. Tapi ini semua menunjukkan bahwa dia sudah mengalami beberapa hal aneh sebelumnya, jika tidak, reaksinya pastinya biasa sajalah ketika  melihat kenapa pintu lift tertahan.

Menurut pendapatku, ketika dia celingukan, dia tidak mendapati siapa pun atau apa pun juga yang membuat pintu lift tertahan. Dia seolah olah berusaha untuk ngomong, siapa kamu, tunjukkan dirimu, kenapa kamu bermain peta umpet sejak aku datang di sini. Ini aku, aku orangnya baik kok..heii.hi..hi..ngawurrrr.  Tapi yang membuat saya tidak mengerti ( karena memang hanya melihat dari rekama CCTV yang kabur, bagaimana mungkin, pintu lift itu tidak tertutup setelah sekian menit apakah ada yang mengendalikan dari jauh?) Sekali lagi, ini adalah ciri khas teror pembunuh berantai, sebelum benar2 membunuh.
 Tapi di akhir rekaman itu, aku pikir, Elisa sudah tidak takut lagi. Dia jengkel dengan lift itu, tapi yang dia takuti tidak terjadi. Tidak ada orang yang membuntutinya, cuman heran dengan lift yang tidak bisa tertutup. Sayangnya dia salah. Seorang pembunuh psikopat sedang bermain main dengan mangsanya dan menunggu saat yang tepat untuk menghabisinya.

Sampai akhirnya dia ditemukan dalam tangki air di lantai 14. Sudah 19 hari lamanya sejak dia terlihat tanggal 31 January 2015.
Yang membuat aku heran, polisi LA, dari awal sudah cenderung tidak transparan dan menonjolan Bipolar Disorder yang diderita Elisa. Jelas jelas orang tuanya menolak  pernyataan polisi yang menyebutkan anaknya menderita Bipolar Disorder.
Aku yakin, akan banyak sekali rekaman CCTV yang bisa membantu dalam pengungkapan kematian Elisa. Tapi tidak ada satupun yang di publish

Aku nggak setuju kalau ini dibilang bunuh diri atau kecelakaan yang diakibatkan oleh Bipolar Disorder. KENAPA??
1. Menenggelamkan diri, bukan salah satu pilihan favorit orang bunuh diri ( @ kasus aksyeina ahad dori). Kenapa? karena bunuh diri, adalah keinginan sesaat yang diakibatkan oleh rasa putus asa yang sangat dalam. Tetapi fitrah manusia tetap saja adalah berjuang mempertahankan hidup. Proses tenggelam ke kematian membutuhkan waktu yang cukup lama. Tenggelam itu sakit sekali rasanya ( menurut analisa Dan Browm, ketika seseoragn sengaja ditenggelamkan), karena paru2 kita kemasukan air sedikit demi sedikit. Saya yakin, kalau seseorang memilih bunuh diri dengan meneggelamkan diri, baru 5 menit dalam air, keinginan bunuh dirinya akan hilang karena rasa yang sangat tidak nyaman didalam air, dan pasti orang itu akan berusaha keluar. Tidak akan berhasil. Banyak celah untuk menyelamatkan diri. Lain kalo terjun dari lantai gedung. Sekali terjun, sudah susah tertolongnya.

2. Awal ditemukan mayat, dibilang kalo mayatnya naked. tapi kemudian dikaburkan. Naked atau tidak? tidak ada pihak berwenang yang mengkonfirmasi. Ini penting sekali. Orang yang bunuh diri, gak mungkinlah sempat2nya telanjang terus nyemplung ke tanki. gak mungkin sekali. Jadi kalau saja ada yang bisa mengkonfirmasi kalau mayat Elisa ditemukan dalam keadaan telanjang, pastinya itu bukan bunuh diri.
Ah, baru saja menemukan link dari wikpedia soal ini:
Quote "After being removed from the tank, Lam's body was taken to the county coroner's office to be autopsied. Two pathologists, Jason Tovar and Yulai Wang, spent four hours that afternoon dissecting it and examining her internal organs. On February 21, the coroner's office reported that they had found her death to be an accidental drowning, with bipolar disorder as a significant factor.[39]
Their full report was released four months later, in June, after being postponed several times.[19] They reported that her body had been found naked in the tank, about half to three-quarters full,[17] with the clothes she appeared to have been wearing in the elevator video floating in the water alongside her, coated with a "sand-like particulate". Along with them were her watch and room key.[39]
Lam's body was moderately decomposed, bloated and mostly greenish, with some marbling evident on the abdomen and skin separation evident. Tovar and Wang found no evidence of physical trauma or sexual assault,[39] although they had a rape and fingernail kit done.[40] They found no evidence to suggest that Lam had committed suicide.[39]
Toxicology tests were done on her blood where a sufficient quantity was available. Some metabolites and traces of her prescription medication were found, consistent with blister packs and loose pills of those drugs found among her belongings, along with some nonprescription drugs such as Sinutab and ibuprofen.[41] No alcohol or recreational drugs were found in her system".
Ini semakin bikin aneh. Bajunya mengambang dalam tangki air yang sama? Korban air asia yang jatuh ke laut dengan ombak yang besar aja sebagian besar ditemukan masih dengan pakaian lengkap. Jadi tidak mungkin baju itu yang dipakai Elisa saat itu copot sendiri. Pasti ada yang melepasnya. membuang bodynya sekaligus bajunya ke dalam tangki.

3. Ada yang aneh dari pihak kepolisian  LA. Penyeledikiannya terlalu dangkal. Bahkan ada seseorang yang menginap di lantai yang sama dengan Elisa bercerita, kalau polisi sama sekali tidak menanyai mereka ayng tinggal satu lantai dengan Elisa. Ada apa? Aneh sekali Seharusnya setiap kemungkinan harus didalamai, setiap celah harus di selidiki. dengan mudahnya mereka menyimpulannya sebagai kecelakaan tenggelam karena Bipolar disorder yang diderita korban. Dan kenapa video yang dirilis cuman satu, yang saat itu memang menunjukkan sedikit keanehan tingkal laku Elisa, wlpun dalam hal ini, seperti yang sudah saya bahas diatas adalah wajar.

Kesimpulan saya.

Elisa Lam dibunuh. Karena minimnya informasi tentang latar belakang dan masalah yang dia hadapi saat itu, kesimpulan saya Dia dibunuh oleh seorang psikopat yang membunuh korbannya secara acak. Acak dalam artian tidak ada motif. Tapi pembunuh psikopat biasanya membunuh mangsanya berdasarkan ciri2 fisik tertentu. Misalnya mangsa kali ini adalah Perempuan Asia, rambut hitam , mata sipit dll.  Ini hanya hasil analisa saya dan main detektif detektifan semata. Tidak ada maksud menyalahkan kesimpulan yang sudah diambil pihak kepolisian LA. Saya sangat menegrti bagaimana dunia kriminal itu. Semua harus dengan bukti nyata. tidak boleh mengambang dan hanya main kira-kira. Begitu banyaknya pembunuhan , ke tidak adilan yang tidak terungkap di dunia. Tapi Insya Allah, semua akan terjawab pada akhirnya nanti.

 Wallahualam Bishowab.





















How is My Piano Today??

Mau tahu bagaiman perkembangan pianoku sekarang setelah  2 tahun yang lalu timbul keinginan untuk mulai belajar piano.

Seperti yang aku ceritakan yang di kisahku yang terdahulu, aku akhirnya membeli sebuah piano digital. Tapi lagi2 kok aku tidak puas ya dengan suaranya..seperti gimana gitu.. beda dengan piano klasik ( sok tahu aja, padahal gak pernah punya piano klasik).

Coba2 browsing harga piano second, yang merek lumayan terkenal seperti Yamaha atau Kawai sekitar AUD 3,500 an lah. kl yang Eropa seperti Steinway and Sons, gak usah dilihatlah...ho..ho..ho...gak mampu. itupun aku carinya yang upright lho bukan yang grand. Kalau Grand bisa AUD 6,500-AUD 8,000.

Tahan dulu lah, sabar..sabar..siapa tahu ada yang murah nanti nanti. Bener aja gak sampe 3 bulan mencari dan mencari piano yang murah tapi kalau bisa dengan kualitas yang lumayan, aku lihat iklan di Gumtree, ada piano dijual Kawai, upright 132 m ( yang kecil kan rata2 tingginya cuman 122m, berarti senarnya lebih pendek, berarti lagi kualitas suaranya lebih rendah dari pada yang panjang), ditawarkan cuman AUD 1,200 masih ono lagi ( on nearest offer). Segeralah aku kesana, eh ternyata yang punya seorang guru piano kawakan di Darwin..gak tahu kenapa, aku seneng sekali sama dia namanya Judy Schultz. Tapi aku belum mikir untuk kursus sih, yang penting dapat piano klasik dulu. Singkat cerita, dapatlah aku piano itu seharga AUD, 1,100..tapi mak....ongkos mindahnya AUD 380..hiks.hiks....hiks      

Happy, happy,happy..mendengar dentingan piano klasik, wlpuan piano second, rasanya gimana gitu..Tapi,(lagi, lagi tapi terus,)kok tetep ada yang kurang ya..apa..ya...ternyata, kemampuanku yang kurang..ha..ha...ha.....tangan ini movementnya gak cantik. Istilah pianonya fingeringnya berantakan, ilmu musik nya kosong, skill nya kosong. Main piano itu susah sekali, tidak asal bunyi lagu ibu kita kartini ( hi..hi..hi..kenapa ya, semua orang indonesia bisa memainkan lagi ibu kita kartini??). Ada dynamic, tempo, tanda2 musical yang harus diikuti agar suatu musik terdengar indah. Ada 88 notes yang harus kita tekan, pake tangan yang mana, bagaimana bisa memainkan appociatura dengan baik....wah..wah...susah juga ini..talent aja gak cukup.
NO WAY, music is about talent , learn and practice. If you have a talent, but without learn and practice, your talent will be useless. Without talent, you are still be able to play if you learn and practice hard, but I believe without talent, you will be boring soon. If you have talent about something you will love it so much, you are willing to do it again, and again and again.

Akhirnya, tanya-tanya deh sama mbah Google, gimana se, cara belajar piano dan tingkatan pelajaran khususnya di Australia. Mbah Google pun dengan senang hati memberi informasi yang begitu luas tentang belajar dan ujian piano yang ada di Australia. Namanya AMEB, Australian Music Examination Board. Untuk piano ada 2 jenis Piano Classic or Piano for Leisure.  Mulai dari P plate, Preliminary, grade 1, 2 ,3 dan seterusnya.Ujian yang harus dilakukan macem2 ternyata. selain pieces yang sudah ditentukan untuk masing2 level, ada juga yang namanay scale, sight reading, aural test dll. Aku coba beli sylabusnya, beli buku untuk grade 1 ( hi..hi..preliminary nya tak skip tanpa advise dari seorang yang ahli piano, habisnya preliminary kok kayaknya gampang ya...hu..hu..hu).

Setelah beberapa minggu aku coba, piecesnya  lumayan aku bisa sendiri..tp yang lain2 gimana dong...satu satunya jalan, cari guru...harus mau keluarin duit doooong, pelit amat mau belajar piano. Akhirnya aku ingat Judy Shcultz, yang pianonya aku beli itu. Tapi sayangnya, lagi gak ada tempat kosong, cuman ada waktu sekitar 4 minggu (4x karena salah satu muridnya lagi away). Okay deh, dari pada gak ada sama sekali..karena saat itu gak tahu kenapa susah sekali mencari guru piano di kota kecil Darwin. Darwin ini memang ndesoooo sekali. pokoknya tinggal di Darwin kayak bukan tinggal di luar negeri. Memang semuanya serba tertib dan teratur tapi sepiii sekali. Sudah cari apa2.

Tibalah saat aku belajar dengan Judy untuk pertama kalinya. entah kenapa ( mungkin terkesan dengan aku..ehm..ehm..), akhirnya dia merelakan hari sabtu siangnya untuk ngajarin aku main piano. HOREEEEEE